Hari ini pengen sedikit curhat soal masalah pribadi, lebih pas nya si gara-gara hasil minjem buku temen dan tiba-tiba kalimat dari ceritanya cukup mewakili perasaan sekarang ini. isi penggalan kalimatnya kaya gini,
"Cinta itu anugerah"
Aku pahami cinta tak pernah berakhir,
Cinta tak pernah berubah menjadi benci,
Cinta tak pernah melukai
Meskipun aku mencintaimu hingga terluka
Cinta tak pernah salah...
Terimakasih karena telah "pernah" amat istimewa di hatimu & di hidupmu, sebab itu membuatku semakin memahami betapa berharganya hidupku.
Terima kasih karena telah "menolakku", sebab dengan demikian aku semakin paham betapa berartinya ketika "diterima".
Terima kasih telah "melupakan" aku, sebab dengan demikian aku pun paham, betapa cinta sejati tak pernah melupakan.
Terima kasih karena telah "melukai" aku, dengan demikian aku pun semakin paham, betapa hidupku tak pernah bisa lepas dari anugerahNya.
KALA CINTA BERTUTUR, Bunda Marietta.
Aku pahami cinta tak pernah berakhir,
Cinta tak pernah berubah menjadi benci,
Cinta tak pernah melukai
Meskipun aku mencintaimu hingga terluka
Cinta tak pernah salah...
Terimakasih karena telah "pernah" amat istimewa di hatimu & di hidupmu, sebab itu membuatku semakin memahami betapa berharganya hidupku.
Terima kasih karena telah "menolakku", sebab dengan demikian aku semakin paham betapa berartinya ketika "diterima".
Terima kasih telah "melupakan" aku, sebab dengan demikian aku pun paham, betapa cinta sejati tak pernah melupakan.
Terima kasih karena telah "melukai" aku, dengan demikian aku pun semakin paham, betapa hidupku tak pernah bisa lepas dari anugerahNya.
KALA CINTA BERTUTUR, Bunda Marietta.
Kata-katanya cukup menguatkan dikala lagi galau, haha..manusiawi rasanya jika memang pernah mengalami kekecewaan, rasa sakit, dan "Kadang luka
diperlukan untuk mengingatkan diri akan langkah yang telah keliru".