Halo guys, kali ini saya mau share our new traveling ke
daerah Sukabumi, this is third destination for me in here. even sudah beberapa
kali saya mengunjungi daerah ini tapi pesona, aura, dan pengalaman di kota ini
ga akan pernah redup gitu aja. Well,
meeting point awal kita (ber 7) adalah stasiun Kalibata, tepat pukul 05.10
merupakan jadwal KRL pertama menuju stasiun bogor dan sekitar pukul 06.30 kita
tiba di tempat transit pertama ini (ongkos Rp. 3.500). Perut kelaparan, mencoba
cari toko atau warteg yang buka kami pun mengelilingi stasiun Bogor. Liat
jalanan sepi banget, upsss ternyata hari ini adalah hari lebaran. Haha.
Akhirnya kami memutuskan untuk menunggu pemberangkatan selanjutnya di stasiun
Paledang, Bogor yang jaraknya tidak begitu jauh dari stasiun transit pertama
tadi. Pukul 07.55 kereta pangrango tujuan Cibadak, Sukabumi tiba, kereta
eksekutif kelas A sudah kita booking dari seminggu sebelum kita berangkat
(ongkos Rp. 57.500). Hmm. Jujur Ekspektasi saya tentang “kelas eksekutif” cukup
berlebihan, kebayangnya kaya gerbong mewah yang lengkap secara fasilitas, tapi
realnya cuman bisa bilang hufttt. Skali lagi huffttt Hahaha.
09.30 Tiba di Stasiun Cibadak, Sukabumi, Laperrrr dan cuman
mie bakso yang bisa menolong perut kita kala itu (Rp. 10.000). Entah kenapa
sepanjang kita cari makan, di sekeliling kanan kiri banyak banget yang jualan
mie bakso, apa orang Sukabumi doyan banget sama makanan ini ??. next, dengan modal
tanya sana sini soal rute, akhirnya kita ke terminal Cibadak untuk pake angkot
jurusan Pajagan. Angkot ini warna Kuning, dan jam operasinya sangat terbatas.
Kita berangkat pukul 11.00 dan Tiba di Arus Liar (Rafting Service) pukul 12.00
(ongkos Rp. 15.000). Pemandangan sepanjang perjalanan indah banget, pegunungan,
perkebunan, jalan bagus tapi naik turun belokannyanya juga dasyat, lumayan
bikin mual. Haha. Yang lebih dasyatnya lagi adalah angkot camry mini ini bisa
menampung hingga 18 orang!!!udah ga ngerti lagilah sempitnya didalam angkot
kaya gimana.
Yeayy, finally we are going to rafting (Rp. 225.000), lagi
lagi karena lebaran hari pertama jadi ini tempat sepi banget, cuman ada
beberapa orang saja yang berkunjung ke tempat ini. Arus air pada saat itu
sedang rendah, katanya karena sudah lama tidak turun hujan. Boat pun di siapkan
3 buah untuk kita ber 7. Have fun and really enjoy our rafting day, and about 1
hour kita mengakhiri rafting day di sungai Citarik, Sukabumi. Bersih-bersih,
all you can eat ala menu sunda, dan sekitar jam 15.30 kita melanjutkan
perjalanan menuju pantai pelabuhan ratu. Hmm dan ternyata angkutan umum sudah
ga beroperasi. Padahal info yang kita dapat angkot terakhir jam 4 sore. Udah
sempat panik juga, karena daerah tersebut masih minim pemukiman dan lumayan
jauh kalo mau ke kota. Tapi ada aja orang yang baik nolong kita, thanks God! dia
tawarin bantuan untuk sewa angkot. Agak mahal sih, tapi lumayanlah bisa
langsung sampai di pelabuhan ratu (Rp. 30.000).
Pantaiii horaiiiii pantaiiii..kita tiba pukul 17.30, dan ini
yang di tunggu SUNSET!oh my God, it was beautiful. Sambil duduk cantik nikmatin
sunset, foto-foto, dan ga berasa udah hampir jam 7 malam dan kita belum dapat
tempat menginap. lagi-lagi, Tuhan baik banget, disaat hari lebaran begini,
pengunjung banyak banget dan tempat penginapan juga terbatas buat budget minim
kita. Tapi hotel “Bunga Ayu” sangat cukup menampung kita ber7 dalam 1 kamar
(harga Rp.100.000/0rang). Sebenernya cuman bisa di masukin 4 orang aja (include
extra bed) dan kalo tambah orang kena charges lagi, tapi pinter pinter kita aja
buat gantian masuk ke hotel biar semua aman dan nyaman. Hahahaha.
Hari ke 2, pagi-pagi main di pantai, menerjang ombak,
menepis pasir. Alahhh, bersih-bersih, sarapan, dan tepat jam cek out kita cari
makan and continue our next destination. Rumah makan Padang, jauh-jauh tetep
makannya Padang. Haha. After lunch, next trip is Vihara Kwam in, yang letaknya
tidak di ketahui di waze maupun google map. Yasudah, nanya-nanya warga disitu
katanya naik angkot warna kuning dari terminal. Oke, dari warung padang kita
jalan kaki untuk kesekian kalinya menuju terminal, karena warung padang,
pantai, hotel dan terminal itu ga saling jauh jaraknya, boleh dibilang kita
milih hotel cukup strategis juga (promo gan), dan akhirnya ketemu sama
angkotnya. Perjalanan ternyata cukup jauh dan jalanan cukup rusak, angkot yang
kita tumpangi pun mogok. Supirnya bilang sih tinggal 300 meter lagi menuju
vihara, yaudah karena kayanya 300 meter ga jauh kita memutuskan untuk jalan
kaki. Dan kenyataannya, ya Tuhannnn..300 meter versi supir = 3 km + naik turun
gunung dan jalanan yang rusak. Praise the lord, very exitedddd. Hahh. Kira-kira
sekitar 30 menit kita berjalan dan akhirnya tiba di Vihara Kwam in.
Menapaki tangga demi tangga, lelah dan istirahat akhirnya
tiba di puncak vihara. Pemandangannya dasyat, viewnya lansung laut pantai
selatan. Di lokasi ini terdapat banyak orang yang sedang sembahyang serta
wisatawan yang hanya sekedar foto-foto. Kurang dari 1 jam puas memandangi alam,
berfoto, mijetin otot kaki, dan bersantai-santai ria akhirnya kita siap-siap
turun dan kembali ke lokasi awal kita menggunakan angkot. Perjalanan kembali
menuju terminal pelabuhan ratu, (ongkos Rp. 20.000 karena kasian udah kena
mogok-mogok terus) akhirnya tibalah di terminal sekitar pukul 18.30.
Bus tujuan bogor pun katanya telah habis, huhh..bingung,
kalo ga dapet bus yaudah nginep sehari lagi. tapi turun dari angkot kita
dikerubunin sekumpulan orang yang nawarin rental mobil, tapi harganya selangit dan ga wajar. Tawar menawar sengit
pun mulai terjadi, dan munculah orang-orang yang memanfaatkan keadaan lebaran
yang sepi angkutan umum, hampir sekitar 20 menitan kita terus menghadapi
orang-orang ini. Kesel, Aseli kesel, dandanan udah kaya gembel gini masi aja
dikasih mahal. Tiba-tiba munculah mujizat, bus MGI jurusan bogor tiba-tiba
muncul dengan sendirinya dari arah belakang kita (ongkos Rp. 50.000) jengg
jengg jengg.. emang orang sabar disayang Tuhan. Hahaha, pulang aman pake bus +
full dangdutan, mantep dah. Ngetem agak lama, karna hanya kita penumpangnya dan
ada 2 orang lainnya. Tepat pukul 20.00 perjalanan pulang menuju Bogor dan tiba
di terminal baranang siang pukul 23.30. Jalanan lancar dan aman, karena tidak
makan malam dari sukabumi, perut udah laper akhirnya KFC menolong kita di
Bogor. Abis makan terus kita pulang dengan menggunakan omprengan (ongkos Rp.
15.000) dan kita sampai di jakarta. Finally, end of holiday. Lelah dan
menyenangkan. Budget bisa jadi sangat hemat karena kita ber7 dan bisa sharing
cost banyak kegiatan. So, wait for next trip ya.