Helooo World

Enjoy Today, Be A Better You, Its Time to Move On..LET'S!!

Selasa, Agustus 14, 2012

Potensi Pelihara Kelinci


Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan beberapa potensi yang dimiliki oleh ternak kelinci, untuk lebih jelas akan dibahas pada bagian ini seberapa jaun potensi tersebut dapat menjadi suatu peluang usaha yang dapat dijadikan sumber pendapatan tambahan bagi peternak.

1. Penghasil Daging (Food)

Pertumbuhan penduduk Indonesia sampai saat ini mengalami peningkatan yang luar biasa, pada akhir tahun 2009 jumlah penduduk Indonesia berjumlah ± 220 juta jiwa, hal ini mengakibatkan perlu adanya kebijakan pemerintah dalam rangka peningkatan kebutuhan gizi hewani guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia kedepannya.

Kekurangan gizi khususnya kebutuhan protein hewani bagi masyarakat khususnya anak-anak dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan fisik dan mental. Daging merupakan bahan pangan asal ternak yang sangat diperlukan bagi tubuh, karena di dalam daging mengandung zat-zat makanan khususnya protein yang sangat di butuhkan bagi tubuh terutama pada periode pertumbauhan anak-anak. Secara nasional saat ini konsumsi daging rata-rata 5,7 gr/kap/hari, dan konsumsi protein 3,7 gr/kap/hari ( Statistik peternakan 2006). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut saat ini hanya dipenuhi dari ternak sapi, kerbau, kambing, domba, unggas, dan babi. Selain beberapa jenis ternak di atas ada salah satu jenis ternak lain yang dapat dikembangkan untuk menjadi sumber ternak penghasil daging yang mempunyai potensi bioloogis tinggi dan ekonomis yaitu ternak kelinci.


Ternak kelinci merupakan ternak potong non ruminansia yang memiliki kandungan gizi daging sebagai berikut; protein 20,8%, lemak 10,2%, energy 7,3 MJ/kg, air 67,9%, persentase karkas 45-55%, edible meat 78-80%, kolesterol 1,39mg/100gr (asam lemak jenuh 39% dan yang tidak jenuh 61%). Dari data di atas menunjukan daging kelinci merupakan daging sehat yang berpotensi untuk dijadikan sumber kecukupan gizi masyarakat kedepannya. 

Penyediaan daging untuk memenuhi standar kecukupan pangan berarti harus meningkatkan produksi ternak. Ternak kelinci merupakan salah satu jenis ternak yang memiliki produktivitas biologi yang tinggi. Kelinci dapat bunting sebanyak 4-5 kali setahun dengan jumlah anak 4-12 ekor perkelahiran, hal ini sangat memungkinkan bagi kelinci untuk dijadikan ternak potong sumber daging.

Banyak faktor yang berpengaruh terhadap penghasil daging yaitu bangsa,bobot lahir, bobat sapih, umur potong dan kualitas akan yang diberikan. Pemberian pakan pada kelinci tipe pedaging sebaiknya diberikan secara adlibitum (selalu tersedia) dengan kualitas pakan yang diberikan mengandung protein tinggi (16%) dan energy metabolis (2500 Kkal), dengan umur potong 2 bulan dengan berat yang digunakan pada kelinci, yaitu fryer atau daging yang dihasilkan berasal dari kelinci yang dipotong umur 8-10 bulan dengan berat badan 2 kg dan roaster atau daging yang dihasilkan berasal dari kelinci yang dipotong umur lebih dari 10 bulan. Pemeliharaan kelinci untuk penghasil daging sebaiknya mneggunakan system kandang postal dengan pemeliharaan kelinci dengan umur yang sama.

2. Penghasil pupuk (Fertilizer)
Limbah ternak kelinci dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu limbah padat (feces dan sisa pakan) dan limbah cair (urine). Limbah kelinci tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organic yang sangat diperlukan bagi tanaman. Dari limbah tersebut dapat dibuat pupuk organic padat (POP) dan pupuk organic cair (POC). Keunggulan penggunaan pupuk organic dibandingkan dengan pupuk kimia antara lain :
Memudahkan penyerapan air hujan
Memperbaiki kemampuan tanah dalam mengikat air
Mengurangi erosi
Merupakan sumber unsure hara tanaman
Memberikan lingkungan tumbuh yang baik bagi kecambah biji dan akar.
Dengan demikian pupuk kandangdapat membuat tanah lebih subur, gembur serta lebih mudah diolah. Dampak positif kotoran ternak terhaadap kesuburan tanah adalah melalui dekomposisi bahan organic olek mikro-organisme yang menghasilkan CO2, air, dan mineral yang dibutuhkan oleh tanaman seperti Nitrogen(N), Phosfor(P) dan Kalium(K).

3. Sebagai Ternak Hias (Fancy)
Belakangan ini kelinci sering digunakan sebagai ternak hias yang memiliki nilai jual yang tinggi, kelinci hias sering dilombakan dalam acara kontes ternak, penyelenggaraan kontes biasanya diadakan sesusai dengan criteria peternakan di wilayah tersebut.
Criteria lomba biasanya ditentukan berdasarkan jenis kelinci, berat badan, tipe kelinci, dan yang lainnya. Uuntuk mengukur sejauh mana kelinci tersebut dapat dijadikan juara biasanya berdasarkan penilaian sesuai dengan standar kelinci yang ditetapkan di daerah tersebut.
4. Sumber bahan pakan ternak ( Feed).
5. Sebagai ternak penelitian (Laboratory ). 
6. Sebagai bahan kerajinan atau hiasan ( Art atau Handycraft).


Tidak ada komentar: