22 Maret 2012 menjadi perjalanan pertama saya berpetualang di Kota Pekanbaru, Riau. Perjalanan ini saya lalui bersama rekan-rekan kantor, total 15 orang dengan menggunakan 3 unit mobil. Tepat pukul 22.00 pada hari kamis 22 maret 2012 kami memulai perjalanan, kami berangkat beriringan melalui jalur darat terlebih dahulu. Untuk orang yang belum tau daerah Riau, saya jabarkan jalur-jalur perjalanan kami secara singkat. Dimulai dari Jl. Sudirman (Pusat kota Pekanbaru) – Kandis - Minas – Duri – Dumai, perjalanan kami dari pusat kota hingga ke Dumai berkisar 5 jam perjalanan, dengan 1 kali istirahat di daerah Minas. Dan kamipun tiba sekitar pukul 04.00 pagi tgl 23 Maret 2012 di Dumai. Sesampainya di Dumai kami beristirahat terlebih dahulu di rumah rekan kantor kami, sempat sarapan dan berangkat kembali pukul 10.00.
Perjalanan yang kita lalui kali ini melalui jalur laut alias menggunakan kapal laut. Jarak tempuhnya sekitar 2 jam jika menggunakan kapal speed boat, namun karna kami “Liburan Hemat” jadi kami menyewa kapal pompong (kapal nelayan) yang sudah disewa dari jauh-jauh hari. Jarak tempuhnya kami lewati sekitar 6 jam perjalanan. Sepanjang perjalanan kami mencoba menikmati agar tidak bosan. Kartu remi, tebak jumlah jempol, masak indomie, ngerumpi, ngemil kuaci, dan sisanya tidur. Sesekali saya melihat kapal pengangkut kayu yang katanya tujuannya ke Malaysia. Karena Pulau Rupat ke Malaysia hanya sekitar 1 Jam perjalanan saja. Selain itu saya juga melihat pulau-pulau kecil yang biasa dijadikan tempat memancing para mancing mania, ada pulau Babi dan pulau aceh. Pulaunya tidak begitu luas, namun jika laut sedang surut ke dua pulau ini bisa menyatu dengan hamparan pasir yang panjang. Beberapa kali jugakami melihat lumba-lumba disekiling kapal kami. Akhirnya sekitar pukul 16.00 kami tiba di dermaga Pulau Rupat Utara. Kami disambut keluarga dari rekan kantor kami tempat kami menginap selama disana. setibanya disana kamipun menikmati hidangan seafood yang masih sangat segar, karena rumahnya dekat dengan simpang jualbeli ikan para nelayan kampung itu. Karena menjelang malam jadi kami (para wanita) belum memulai petualang kami disana. sedangkan yang lainnya pergi memancing di sekitar Pulau Rupat Utara, Pulau babi dan Pulau aceh. Dikeesokan harinya kami berencana untuk melihat sunrise, namun karena tidur kami kebooo jadi tidak sempat menikmatinya. Diantar anak-anak tuan rumah kamipun berangkat menggunakan 3 motor ke pantai Rupat Utara, sekitar 20 menit dari rumah kami menginap. Sepanjang jalan saya mengamati daerah ini, banyak ruko wallet, kebun karet, hutan-hutan kecil, dominan Chinese di pusat kampungnya, namun di pesisir pantai masih banyak pribumi juga yang dominan orang melayu. Akhirnya kami tiba di pesisir pantai, ada bangunan mercusuar, pohon-pohon cemara, benteng batas pantai, dan pasir lautnya pasir lumpur, sehingga tidak ada karang dan lautnya terlihat warna cokelat. Namun itu ngga mengurangi kekaguman saya akan daerah ini, karena pantainya masih amat bersih dan hasil kekayaan alamnya sangat melimpah. Kamipun menjelajah garis pantai dan sesekali melihat nelayan yang baru mendapatkan hasil tangkapan ikan, udang, dan kepiting. Menjelang siang kamipun pulang untuk makan siang dan jalan-jalan disekitar daerah penginapan kami sambil beristirahat menunggu sunset. Sore hari tiba dan kami bersiap-siap untuk melihat view sunset di Pulau Rupat. Cantikkkkk dan amat mengagumkan, hingga pukul 18.00 kami disana dan kembali untuk beristirahat. Tgl 25 Maret 2012 Pagi kami pun kembali melakukan perjalanan pulang.
Perjalanan yang cukup menyenangkan, menambah referensi saya
untuk mengenal Indonesia lebih dekat lagi. Buat yang mau pergi ke Pulau Rupat,
katanya sih lebih bagus Rutap Utara (tempat kami berlibur), dibandingkan dengan
Rupat Selatan, so ga usah ragu buat travelers
yang mau menjelajah daerah ini.