Helooo World

Enjoy Today, Be A Better You, Its Time to Move On..LET'S!!

Selasa, Agustus 28, 2012

Sisi Pulau Rupat

-->

22 Maret 2012 menjadi perjalanan pertama saya berpetualang di Kota Pekanbaru, Riau. Perjalanan ini saya lalui bersama rekan-rekan kantor, total 15 orang dengan menggunakan 3 unit mobil. Tepat pukul 22.00 pada hari kamis 22 maret 2012 kami memulai perjalanan, kami berangkat beriringan melalui jalur darat terlebih dahulu. Untuk orang yang belum tau daerah Riau, saya jabarkan jalur-jalur perjalanan kami secara singkat. Dimulai dari Jl. Sudirman (Pusat kota Pekanbaru) – Kandis - Minas – Duri – Dumai, perjalanan kami dari pusat kota hingga ke Dumai berkisar 5 jam perjalanan, dengan 1 kali istirahat di daerah Minas. Dan kamipun tiba sekitar pukul 04.00 pagi tgl 23 Maret 2012 di Dumai. Sesampainya di Dumai kami beristirahat terlebih dahulu di rumah rekan kantor kami, sempat sarapan dan berangkat kembali pukul 10.00. 

Perjalanan yang kita lalui kali ini melalui jalur laut alias menggunakan kapal laut. Jarak tempuhnya sekitar 2 jam  jika menggunakan kapal speed boat, namun karna kami “Liburan Hemat” jadi kami menyewa kapal pompong (kapal nelayan) yang sudah disewa dari jauh-jauh hari. Jarak tempuhnya kami lewati sekitar 6 jam perjalanan. Sepanjang perjalanan kami mencoba menikmati agar tidak bosan. Kartu remi, tebak jumlah jempol, masak indomie, ngerumpi, ngemil kuaci, dan sisanya tidur. Sesekali saya melihat kapal pengangkut kayu yang katanya tujuannya ke Malaysia. Karena Pulau Rupat ke Malaysia hanya sekitar 1 Jam perjalanan saja. Selain itu saya juga melihat pulau-pulau kecil yang biasa dijadikan tempat memancing para mancing mania, ada pulau Babi dan pulau aceh. Pulaunya tidak begitu luas, namun jika laut sedang surut ke dua pulau ini bisa menyatu dengan hamparan pasir yang panjang. Beberapa kali jugakami melihat lumba-lumba disekiling kapal kami. Akhirnya sekitar pukul 16.00 kami tiba di dermaga Pulau Rupat Utara. Kami disambut keluarga dari rekan kantor kami tempat kami menginap selama disana. setibanya disana kamipun menikmati hidangan seafood yang masih sangat segar, karena rumahnya dekat dengan simpang jualbeli ikan para nelayan kampung itu. Karena menjelang malam jadi kami (para wanita) belum memulai petualang kami disana. sedangkan yang lainnya pergi memancing di sekitar Pulau Rupat Utara, Pulau babi dan Pulau aceh. Dikeesokan harinya kami berencana untuk melihat sunrise, namun karena tidur kami kebooo jadi tidak sempat menikmatinya. Diantar anak-anak tuan rumah kamipun berangkat menggunakan 3 motor ke pantai Rupat Utara, sekitar 20 menit dari rumah kami menginap. Sepanjang jalan saya mengamati daerah ini, banyak ruko wallet, kebun karet, hutan-hutan kecil, dominan Chinese di pusat kampungnya, namun di pesisir pantai masih banyak pribumi juga yang dominan orang melayu. Akhirnya kami tiba di pesisir pantai, ada bangunan mercusuar, pohon-pohon cemara, benteng batas pantai, dan pasir lautnya pasir lumpur, sehingga tidak ada karang dan lautnya terlihat warna cokelat.  Namun itu ngga mengurangi kekaguman saya akan daerah ini, karena pantainya masih amat bersih dan hasil kekayaan alamnya sangat melimpah. Kamipun menjelajah garis pantai dan sesekali melihat nelayan yang baru mendapatkan hasil tangkapan ikan, udang, dan kepiting. Menjelang siang kamipun pulang untuk makan siang dan jalan-jalan disekitar daerah penginapan kami  sambil beristirahat menunggu sunset. Sore hari tiba dan kami bersiap-siap untuk melihat view sunset di Pulau Rupat. Cantikkkkk dan amat mengagumkan, hingga pukul 18.00 kami disana dan kembali untuk beristirahat. Tgl 25 Maret 2012 Pagi kami pun kembali melakukan perjalanan pulang. 

Perjalanan yang cukup menyenangkan, menambah referensi saya untuk mengenal Indonesia lebih dekat lagi. Buat yang mau pergi ke Pulau Rupat, katanya sih lebih bagus Rutap Utara (tempat kami berlibur), dibandingkan dengan Rupat Selatan, so ga usah ragu buat travelers yang mau menjelajah daerah ini.

Selasa, Agustus 14, 2012

Sejarah kelinci bisa ada


Kelinci (orictolagus cuniculus) termasuk binatang menyusui (mamalia) serta mempunyai sifat khusus kopropagi( memakan feses kembaki). Indonesia khususnya pulau jawa, terdapat ras local yang pertumbuhannya lambat dan ukurannya kecil, diduga keturunan ras netherland dwarf. Menurut ceritanya kelinci tersebut dibawa oleh orang-orang belanda sebagai ternak hias pada tahun 1835 dan perkembangannya mencapai puncak pada tahun 1912.


Pada tahun 1980-an, pemeliharaan kelinci sebagai sumber daging digalakkan oleh pemerintah, untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat. Namun seiring perkembangannya ternak kelinci di kembangkan menjadi beberapa tujuan pemeliharaan. Pada saat ini ternak kelinci dapat dijadikan sumber pendapatan bagi peternak hal ini dapat menjadi salah satu alternative untuk mengurangi jumlah pengangguran akibat sedikitnya jumlah lapangan pekerjaan saat ini. Peluang-peluang usaha yang dapat diambil dari ternak kelinci antara lain adalah :
Food (bahan pangan manusia). Daging kelinci dapat menjadi sumber gizi protein hewani.
Fertilizer (pupuk). Urin dan feses kelinci dapat diolah sebagi bahan pembuat pupuk cair dan pupuk kompos.
Fancy (kesenangan atau hobi). Kelinci yang beraneka ragam dapat dijadikan kelinci hias.
Fur dan wool (kulit samak dan bulu). Karena memiliki bulu yang indah dan dapat dimanfaatkan kembali, kulit dan bulu tersebut dapat dijual.
Feed (bahan pakan ternak). Produk sampingan seperti tulang dapat diolah menjadi tepung tulang untuk pakan bagi ternak.
Laboratory (penelitian). Kelinci juga dapat dijadikan sebagai hewan percobaan atau hewan penelitiaan.
Art atau Handycraft (kesenian atau hiasan). Produk sampingan yang lain seperti ekor dan kaki dapat dijadikan benda seni kerajinan.


Untuk mengetahui lebih dalam dari sekian banyak potensi yang dimiliki oleh ternak kelinci diatas akan dibahas pada bagian selanjutnya.

pekan Bung Karno

Perjalanan ini sebenarnya saya mulai dengan tidak sengaja, ketika saya mendapatkan undangan seminar di Jakarta tepatnya di perusahaan yang terletak tidak jauh dari TIM (Taman Ismail Marzuki). Kepergian saya ke jakarta tidak sendirian,karena jujur saja anggapan saya mengenai kota jakarta masi cukup “ngeri” untuk saya jalani sendiri pada waktu itu, jadi ayah saya ikut mengantarkan perjalanan saya ini.

Selesainya acara seminar, siang itu kami pun beranjak untuk pulang kembali ke bandung. Namun di tengah perjalanan kami melihat gedung di tengah-tengah TIM terlihat sangat ramai. Karena rasa penasaran kami pun mampir sejenak, dan ternyata sedang ada pameran foto-foto bung karno di jamannya. 

Karena ayah saya cukup menyukai sejarah Indonesia, sehingga kamipun memutuskan untuk mengikuti talkshow mengenai sejarah bung karno sejenak. Selain pengetahuan kami yang bertambah, menjadikan saya juga mengetahui banyak hal mengenai latar belakang bung karno. pada waktu itu pembicaranya yaitu sujiwo tedjo dan pengamat sejarah yang namanya kurang terkenal menurut saya. 

Setelah mengikuti seminar singkat tersebut, kamipun melihat foto-foto pada jaman bung karno terdahulu. Meskipun saya tidak terlalu banyak tahu mengenai seni keindahan foto, namun rasanya setiap foto yang terpajang terlihat sangat bernilai tinggi.

Rasa bangga terhadap bung karno rasanya tidak akan pernah habis, rasanya pengen bilang kalo indonesia beruntung pernah memiliki seorang pemimpin seperti beliau. Berikut dokumentasi yang saya ambil dari pameran foto bung karno.


Replika bung karno


Sebenarnya foto ini saya ambil selain sebagai dokumentasi pribadi, foto ini juga sebagai kebanggaan pribadi saya karena saya lahir ditanggal yang sama 10 november.



Doa yang dipanjatkan bung karno untuk bangsa indonesia, terlihat bahwa rasa menghargai dan rasatoleransi beragama yang bung karno miliki sangat tinggi


Potensi Pelihara Kelinci


Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan beberapa potensi yang dimiliki oleh ternak kelinci, untuk lebih jelas akan dibahas pada bagian ini seberapa jaun potensi tersebut dapat menjadi suatu peluang usaha yang dapat dijadikan sumber pendapatan tambahan bagi peternak.

1. Penghasil Daging (Food)

Pertumbuhan penduduk Indonesia sampai saat ini mengalami peningkatan yang luar biasa, pada akhir tahun 2009 jumlah penduduk Indonesia berjumlah ± 220 juta jiwa, hal ini mengakibatkan perlu adanya kebijakan pemerintah dalam rangka peningkatan kebutuhan gizi hewani guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia kedepannya.

Kekurangan gizi khususnya kebutuhan protein hewani bagi masyarakat khususnya anak-anak dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan fisik dan mental. Daging merupakan bahan pangan asal ternak yang sangat diperlukan bagi tubuh, karena di dalam daging mengandung zat-zat makanan khususnya protein yang sangat di butuhkan bagi tubuh terutama pada periode pertumbauhan anak-anak. Secara nasional saat ini konsumsi daging rata-rata 5,7 gr/kap/hari, dan konsumsi protein 3,7 gr/kap/hari ( Statistik peternakan 2006). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut saat ini hanya dipenuhi dari ternak sapi, kerbau, kambing, domba, unggas, dan babi. Selain beberapa jenis ternak di atas ada salah satu jenis ternak lain yang dapat dikembangkan untuk menjadi sumber ternak penghasil daging yang mempunyai potensi bioloogis tinggi dan ekonomis yaitu ternak kelinci.


Ternak kelinci merupakan ternak potong non ruminansia yang memiliki kandungan gizi daging sebagai berikut; protein 20,8%, lemak 10,2%, energy 7,3 MJ/kg, air 67,9%, persentase karkas 45-55%, edible meat 78-80%, kolesterol 1,39mg/100gr (asam lemak jenuh 39% dan yang tidak jenuh 61%). Dari data di atas menunjukan daging kelinci merupakan daging sehat yang berpotensi untuk dijadikan sumber kecukupan gizi masyarakat kedepannya. 

Penyediaan daging untuk memenuhi standar kecukupan pangan berarti harus meningkatkan produksi ternak. Ternak kelinci merupakan salah satu jenis ternak yang memiliki produktivitas biologi yang tinggi. Kelinci dapat bunting sebanyak 4-5 kali setahun dengan jumlah anak 4-12 ekor perkelahiran, hal ini sangat memungkinkan bagi kelinci untuk dijadikan ternak potong sumber daging.

Banyak faktor yang berpengaruh terhadap penghasil daging yaitu bangsa,bobot lahir, bobat sapih, umur potong dan kualitas akan yang diberikan. Pemberian pakan pada kelinci tipe pedaging sebaiknya diberikan secara adlibitum (selalu tersedia) dengan kualitas pakan yang diberikan mengandung protein tinggi (16%) dan energy metabolis (2500 Kkal), dengan umur potong 2 bulan dengan berat yang digunakan pada kelinci, yaitu fryer atau daging yang dihasilkan berasal dari kelinci yang dipotong umur 8-10 bulan dengan berat badan 2 kg dan roaster atau daging yang dihasilkan berasal dari kelinci yang dipotong umur lebih dari 10 bulan. Pemeliharaan kelinci untuk penghasil daging sebaiknya mneggunakan system kandang postal dengan pemeliharaan kelinci dengan umur yang sama.

2. Penghasil pupuk (Fertilizer)
Limbah ternak kelinci dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu limbah padat (feces dan sisa pakan) dan limbah cair (urine). Limbah kelinci tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organic yang sangat diperlukan bagi tanaman. Dari limbah tersebut dapat dibuat pupuk organic padat (POP) dan pupuk organic cair (POC). Keunggulan penggunaan pupuk organic dibandingkan dengan pupuk kimia antara lain :
Memudahkan penyerapan air hujan
Memperbaiki kemampuan tanah dalam mengikat air
Mengurangi erosi
Merupakan sumber unsure hara tanaman
Memberikan lingkungan tumbuh yang baik bagi kecambah biji dan akar.
Dengan demikian pupuk kandangdapat membuat tanah lebih subur, gembur serta lebih mudah diolah. Dampak positif kotoran ternak terhaadap kesuburan tanah adalah melalui dekomposisi bahan organic olek mikro-organisme yang menghasilkan CO2, air, dan mineral yang dibutuhkan oleh tanaman seperti Nitrogen(N), Phosfor(P) dan Kalium(K).

3. Sebagai Ternak Hias (Fancy)
Belakangan ini kelinci sering digunakan sebagai ternak hias yang memiliki nilai jual yang tinggi, kelinci hias sering dilombakan dalam acara kontes ternak, penyelenggaraan kontes biasanya diadakan sesusai dengan criteria peternakan di wilayah tersebut.
Criteria lomba biasanya ditentukan berdasarkan jenis kelinci, berat badan, tipe kelinci, dan yang lainnya. Uuntuk mengukur sejauh mana kelinci tersebut dapat dijadikan juara biasanya berdasarkan penilaian sesuai dengan standar kelinci yang ditetapkan di daerah tersebut.
4. Sumber bahan pakan ternak ( Feed).
5. Sebagai ternak penelitian (Laboratory ). 
6. Sebagai bahan kerajinan atau hiasan ( Art atau Handycraft).